Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Sama Sama di Bakar Namun Beda Perlakuan

Belakangan ini media elektronik lagi buming banget dengan kata Tolikara, yang mungkin sebelumnya kagak ada yang tau nama dearah itu kecuali ya penduduk sana saja kenapa bisa tiba tiba buming? apa karena pendidikan disana tidak merata? apa karena disana sudah dibangun akses kesehatan, pendidikan yang berstandart internasional? atau lumpur lapindo tiba tiba muncul disana? Ya tentu bukan. Tolikara tiba tiba terkenal karena telah terjadi pembakaran sebuah tempat ibadah, iya.. judulnya pembakaran rumah ibadah, coba judulnya sejumlah warga Gidi Tolikara yang sedang seminar terganggu oleh pengeras suara umat lain, pasti beritanya tidak heboh heboh banget. Sampai semua petinggi negara dan keamanan turun kelokasi, media pun gencar menjelek jelekan daerah yang masih bisa dibilang pembangunannya tak adil itu. seandainya Media dan Pemerintah bisa adil, kejadian seperti ini tidak akan segawat ini.. karena pembakaran rumah ibadah atau tempat ibadah tidak terjadi sekali ini

Beware - Ciri Ciri Wanita Gampang Serong

Ketika Bertemu Pasangan Seperti Ini... 1.Posesif = Wanita yang terlalu posesif juga berpotensi menyelingkuhi Anda. Kenapa? Karena tipe wanita semacam ini biasanya tidak menunjukkan sifat aslinya dan justru kemungkinan besar dia lah yang bermain di belakang Anda. Dia bersikap posesif hanya untuk menutupi kebohongannya. (biasanya sering nyuruh jangan nakal, tapi dia yang nakal hahaha) 2. Cepat Marah = Wanita yang emosional juga termasuk tipe pasangan yang harus Anda waspadai. Terkadang, seseorang sengaja bersikap emosional di depan pasangannya untuk menyembunyikan sifat aslinya atau kebohongannya. (yang begini sering gua temui) 3.Mudah Terbuai Rayuan = Wanita yang mudah termakan bujuk rayu biasanya lebih mudah mendua mentiga bahkan perempatang haha . Tipe wanita semacam ini sulit bertahan pada satu hati karena dia selalu haus rayuan (karena haus air sudah mainstrems). Dia juga mudah jatuh hati pada pria, khususnya pada pria yang pintar merayu. 4.Mudah Goyah (Labil) =Wani

Penjor Masa Kini

Gambar
Penjor sebuah simbul kemakmuran, biasanya di pasang ketika ada odalan di pura namun akan sangat banyak penjor terpasang ketika hari raya Galungan. Penjor setiap daerah bentuknya beda beda, namum maknanya sama sebagai ucapan terimakasih kepada alam akan hasil bumi yang di berikan, makanya setiap penjor biasanya berisi hasil bumi, dari buah, biji bijian, daun, beras, hasil sawah dan hasil kebun. Kini perkembangan penjor sangat spektakuler, dulu penjor akan dibuat sendiri oleh masing masing keluarga kini sudah ada yang jual tinggal pasang, Dulu hiasan juga dibuat sendiri kini sudah tersedia yang tinggal bayar dan pasang. Ibarat pepatah ada uang ada barang. Dulu di desa saya penjor penjornya masih sederhana, namun kini makin modern, biasanya digantung hasil alam,  ini hasil pabrikan seperti minuman kaleng, ada pula yang berisi lampu biar meriah. Ada pula penjor yang sederhana masih mengikuti kasanah penjor yaitu simbul kemakmuran alam, tidak begitu banyak hiasan namun penuh makna. Ad

Galungan Tanpa Anjing ~ #SaveKulukBali

Hari ini mulai sembahyang jam 12.30am,  maklum banyak pura yang mesti kami datangi untuk sembahyang. Sembhyang subuh subuh iti merupakan budaya  setiap hari raya Galungan di desa kami. Namun ada yang tak biasa dengan Galungan kali ini,  lebih sepi, sunyi senyap dari Galungan sebelumnya. Saya biasanya terbangunkan oleh gonggongan anjing di sebelah rumah, artinya sudah ada yang mulai sembahyang berkeliling di pura pura dekat rumah masing masing. Kini anjing anjing itu sudah habis tereliminasi, pura jadi sepi yang biasanya ada saja anjing penjaganya, karena tak ada anjing lagi,  mungkin pencuri pratima akan semakin mudah menjalankan aksinya. Anjing Bali kini kian habis, katanya populasinya bertambah, takutnya kalau tidak di eleminasi akan ada terjangkit rabies...jadi belum rabies sudah di eleminasi. Buat apa men diciptakan vaksin rabies kalau toh anjingnya di bunuh? Saya berpikir sambil menunggu ibu menyiapkan alat persembahyangan di Pura Puseh, dimana Dewa Wisnu berstana, Dewa peme

Sama sama mudik tapi beda perlakuan~

Minggu ini merupakan minggu spesial karena akan ada 2 perayaan hari raya besar dua kepercayaan atau Agama yang berbeda, Hari Raya Galungan untuk yang beragama Hindu dan Hari Raya Idul Fitri untuk yang beragama Muslim. Siapa yang tak ingin merayakan hari raya bersama keluarga apalagi yang diperantuan sana, termasuk yang sudah menjadi alm pun ingin kembali kebumi melihat keluarganya senang gembira menyambut hari raya, iya timbulah budaya mudik, budaya yang mungkin hanya ada di Indonesia. Disinilah akan terjadi sebuah kejadian yang unik, kota kota yang biasanya sesak akan yang namanya manusia tiba tiba menjadi sepi, bahkan kadang kota yang aman damai tiba tiba banyak terjadi pencurian, begal dan perampokan. Kata polisi sebelah rumah, kalau menjelang akan mudik, kasus kejahatan sekelas rampok, begal dan perampok akan meningkat oleh karena itu hati hatilah dengan barang berharga dan jangan terlalu pamer, tambah pak polisi yang ingin menikah lagi tapi tak dapt izin dari istrinya. iya ya