Gunung Agung 3142 M

"niki matan ai mare lekad ane alihe ken torise mai,," kata seorang tour guide saat mengantar para touris yang mau mendaki Gubung Agung. saat itu saya berpapasan di Telaga Waja sebuah sumber air di Gunung Agung,, jam menunjukkan pukul 02.12 AM 26 september 2013.
ini yang kedua kalinya saya akan menaklukan medan gunung tertinggi di Bali (10.308 kaki) ,setelah yang pertama  Maret 2010, kali ini sedikit was was karena di beritakan ada kebakara di lereng Gunung Agung,
hanya bisa berdoa agar bisa selamat sampai di puncak untuk menghaturkan "pakelem" sesajen untuk mengucapkan terimakasih untuk alam sudah memberikan kemakmuran dan kelancaraan saat prosesi upacara ngenteg linggih, di sebuah pura paibon (keluarga besar) di sebelah rumah,,
akhirmya setelah 4 jam perjalan dari Pura Pasar Agung, sampai lah saya di punjak dengan beberapa pengayah yang lainnya, dari 100 orang lebih yang berangkat ke Puncak, yang berhasil cuma sekitar 35 orang, itu karena medan yang cukup sulit dan kondisi yang kurang fit.
di Puncak Gunung Agung terdapat kaldera yang sangat luas mungkin 100 kali lapangan bola kali yah. gak sempet mengukur waktu itu,, kalau volume itu mirib dengan kerucut yang berpotong dan bidang elips yang kalu di ukur volume nya menggunakan ilmu kalkulus intergal lipat 3 (kalau gak salah).
Gunung Agung masih aktif, itu terlihat dari semburan Gas yang keluar dari dasar kaldera,.
tidak salah kalau banyak Touris mau datang ke tempat ini, pemdangan dari sini very awesome,, apalgi sunrisenya,,, bikin merinding bray,,, suhu di puncak berkisar antara 22 °C - 34 °C kebetulan jam tangan ku isi kompas dan mengukur suhu, jadi tahu lah suhu saat itu.
kalau binatang buas sih tidak ada, cuma ada monyet yang cukup ramah di atas sana. serta burung yang sangat merdu kicaunya di pagi hari menyambut mentari mulai terbit di ujung timur sana, di balut awan putih tebal kemerahan.

Puncak Gunung Agung

Atas Awan Gunung Agung